Sejarah
- Desa Tanjung Raja
- Sejarah
Sejarah
- LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keaneka-ragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa.
Sejarah Kami
Desa Tanjung Raja memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kebesaran dan keagungan masa lalu. Desa ini dikenal sebagai pusat kekuasaan Raja Musa, seorang pemimpin yang disegani dan dihormati, yang mulai berkuasa sejak tahun 1902. Raja Musa berasal dari Kepulauan Riau dan mendirikan pusat pemerintahan di wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Tanjung Raja, tepatnya di ujung Tanjung Kuala Sungai Kateman.
Kisah Raja Musa tidak hanya dikenal karena kekuasaannya yang luas, yang mencakup wilayah Riau Kepulauan, tetapi juga karena legenda yang hidup di kalangan masyarakat, seperti kisah tentang istana kerajaan yang megah dan sosok-sosok seperti Si Ali Mata Merah, seorang pengawal setia, serta tukang masak handal bernama Dongkel. Namun, kepemimpinan Raja Musa juga diwarnai oleh kontroversi, termasuk kebijakannya yang keras terhadap para wanita di kerajaannya.
Pada awal abad ke-20, tekanan dari kolonial Belanda memaksa Raja Musa meninggalkan Tanjung Raja. Bersama keluarga, ia mengungsi ke Johor, Malaysia, di mana ia menghabiskan sisa hidupnya. Meski begitu, jejak-jejak kekuasaan dan pengaruh Raja Musa tetap terasa di Desa Tanjung Raja hingga kini.
Setelah kepergian Raja Musa, Desa Tanjung Raja mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Pada tahun 2001, desa ini resmi dimekarkan menjadi Desa Tanjung Raja yang kita kenal sekarang, berkat prakarsa para tokoh masyarakat yang ingin mempertahankan identitas dan warisan budaya lokal.
Hingga saat ini, Desa Tanjung Raja terus berkembang sebagai sebuah komunitas yang harmonis dan dinamis, dengan tetap memelihara warisan sejarah yang kaya. Para pemimpin desa yang silih berganti, mulai dari Harun, Ruslan Awang, hingga Sunardise yang menjabat saat ini, telah berkontribusi dalam membangun desa yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh warganya.
Berita terbaru desa kami
Butuh bantuan ?
Butuh bantuan untuk mendapatkan informasi terkait dengan desa kami ? Mari hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.